Cara Memilih dan Mengolah Gambas/Oyong

HUBUNGAN RASA YANG KAMU SUKA DENGAN KEPRIBADIAN


Sumber: pexels.com

Manusia bisa mulai merasakan rasa sejak dalam kandungan. Janin sudah dapat merasakan air susu ibu melalui cairan amnion. 

Meskipun rasa kesukaan kita tergantung dari pengaruh lingkungan tetapi kondisi kejiwaan juga memiliki peran penting. Beberapa studi memperlihatkan kebiasaan makan menunjukkan cara berpikir dan perasaan kita.

Manusia bisa merasakan kelima macam rasa itu saat makan pagi, siang dan malam, tetapi hanya satu yang benar-benar disukai dan rasa kesukaan  itulah yang menunjukkan kepribadian kita.

 

Asin dan Ambisi

Penelitian Pennsylvania State University menunjukkan bahwa orang yang menyukai rasa asin sebenarnya adalah orang yang ambisius dan senang dihargai dengan pujian atau hadiah kecil. Mereka mudah menyesuaikan diri tetapi mudah frustasi terhadap hal-hal sepele yang membuat ketidaknyamanan seperti terjebak macet atau antrian panjang. Kadang mereka terlalu banyak bekerja untuk mengejar cita-citanya yang tinggi.

Penyuka rasa asin termasuk dalam populasi supertaster yang memiliki kuncup pengecap lebih banyak daripada orang biasa sehingga lebih sensitif terhadap rasa pahit, asam, atau pedas. Populasi supertaster hanya sekitar 25-30% dari seluruh populasi. Mereka tidak menyukai rasa pahit dan rasa kuat lainnya, tetapi menyukai rasa asin. Hal ini mungkin disebabkan karena sodium membuat rasa pahit dalam makanan berkurang.

 

Manis dan Keramahan

Sebuah penelitian pada tahun 2012 yang dimuat dalam Journal of Personality and Social Psychology menemukan bahwa penyuka rasa manis biasanya lebih ramah, penyayang, suka membantu orang lain dan cenderung mengikuti kata hatinya. Dalam sebuah hubungan, mereka biasanya memikat dan romantis tetapi mereka emosional dan rapuh. Mereka juga lebih memilih mengikuti intuisi daripada menggunakan logika untuk menyelesaikan masalah.

Beberapa studi dari North Dakota State University menemukan bahwa setelah makan makanan manis, orang cenderung untuk berbuat baik dan lebih ramah meski tidak memiliki kepribadian ekstrovert.

 

Pedas dan Petualangan

Penyuka makanan pedas biasanya menyukai petualangan dan ketegangan. Sebuah studi  dari Pensylvania  State University pada tahun 2013 menunjukkan adanya hubungan antara rasa pedas dengan keberanian untuk mengambil risiko. Diduga mungkin ini berhubungan dengan capsaicin dalam cabe yang merangsang adrenalin.

 

Asam dan Kecemasan

Bau makanan asam seperti jeruk dan lemon, mempunyai efek menenangkan dan menyegarkan. Kuncup pengecap orang yang stres atau cemas akan tertarik dan menyukai bau ini. Menurut penelitian, penyuka rasa asam selalu berpikir sebelum bertindak. Malah akhirnya bisa menjadi berpikir terlalu keras, mudah cemas, dan tak jarang menunjukkan perilaku antisosial, tetapi mereka sangat kreatif. Mereka juga mudah menilai orang lain.

 

Pahit dan Anti-Sosial

Penyuka rasa pahit sangat mahir mengemukakan pendapatnya. Dua buah studi tahun 2015 yang dipublikasikan di jurnal Appetite: Eating and Drinking menemukan bahwa rasa pahit terkait dengan perilaku sadis, antisosial dan narsistik. Sisi baiknya, jika seseorang bisa menangani rasa pahit yang kuat, maka dia juga berani mencoba makanan dan rasa baru.


Sumber:

https://tasteforlife.com/conditions-wellness/brain/studies-link-taste-to-personality

https://www.msn.com/en-us/health/wellness/9-ways-personality--youinfluencesr-taste-preferences/ss-AA2guvq#image=1

https://www.urbo.com/content/heres-what-your-taste-buds-reveal-about-your-personality/


Comments