Cara Memilih dan Mengolah Gambas/Oyong

Gizi Dalam Biji-Bijian yang Dijadikan Kuaci

 

Kuaci atau Kwatji, berasal dari bahasa Mandarin “gua zhi” yang artinya biji labu. Di China, kuaci menjadi salah satu hantaran menjelang Tahun Baru China. Di Indonesia, kuaci merupakan camilan yang populer. Untuk membukanya, Anda membutuhkan kemampuan khusus dengan gigi depan Anda. Tidak mengenyangkan tapi cukup menyenangkan untuk memakannya.

Pada umumnya, proses pembuatan kuaci dimulai dengan biji dikeringkan, diasinkan dan disangrai. Proses sangrai ini memberikan kuaci bau yang gurih. Penambahan garam dilakukan untuk penambah rasa gurih dan mengawetkan.

Tekstur isi kuaci renyah dan rasanya gurih tetapi di masa kini kuaci tersedia dalam rasa-rasa yang berbeda seperti rasa susu, rasa green tea, dan lain-lain. Ada 4 jenis kuaci dari biji-bijian yang  dan semuanya memiliki kandungan gizi yang baik,  antara lain:

Kuaci biji semangka

Sumber : idntimes.com

Kuaci biji semangka bisa dibilang berukuran paling kecil dibanding kuaci yang lainnya, dulu banyak ditemukan, sekarang makin jarang. Kulitnya berwarna hitam,kadang agak putih karena taburan garamnya, isinya berwarna putih kekuningan.

Kuaci biji semangka mengandung asam lemak tak jenuh dan asam amino (citrulline dan arginine) yang menjaga kesehatan jantung, memperlancar sirkulasi darah dan membantu daya ingat. Kuaci ini mengandung zat besi yang menjaga kesehatan rambut dan membantu mengurangi rasa lelah. Selain itu, kuaci ini mengandung kalium, kalsium, lycophene, protein, rendah kolesterol serta kandungan vitamin B dan asam folat dapat membantu sistem pencernaan.

 

Kuaci biji waluh/labu kuning

Sumber : cantik.tempo.co

Kuaci biji labu jarang ditemukan di pasaran, rasanya lebih gurih dibanding kuaci lainnya, mungkin ini juga sebabnya mengapa harganya lebih mahal di pasaran. Umumnya ukurannya agak besar, kulitnya berwarna putih atau hijau dengan isi putih.

Biji labu mengandung betakarotene (yang berubah menjadi vitamin A), vitamin E, seng dan magnesium sehingga dapat mengurangi resiko penyakit jantung, berperan dalam kesehatan mata, kulit dan fungsi neurologis. Selain itu, biji labu juga mengandung triptofan yang bisa membantu tidur lebih baik. Kadar gulanya rendah sehingga aman untuk penderita diabetes tipe II bahkan dapat mengontrol gula darah.

 

Kuaci biji melon


Sumber: pngwing.com

Kuaci dari biji melon masih jarang ditemukan di Indonesia. Warnanya coklat muda dengan pinggiran hitam dan isinya berwarna kekuningan

Biji melon mengandung protein lebih tinggi daripada kuaci lainnya. Kuaci ini mengandung zat besi yang mencegah kelelahan,  potassium yang menjaga kesehatan jantung. Vitamin B1 dan B2 dalam biji melon dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga bisa menambah nafsu makan.

 

Kuaci biji bunga matahari


Sumber: suara.com

Kuaci jenis ini sangat mudah ditemukan. Isi kuaci biji bunga matahari putih agak kekuningan dengan kulit berwarna hitam bergaris putih di tepinya. Ukurannya lebih besar daripada kuaci yang lainnya. Kuaci ini bisa dimakan langsung atau dibuat sebagai pelengkap bubur oatmeal atau salad.

Biji bunga matahari kaya akan asam omega 3, magnesium dan asam amino linoleat yang baik untuk kesehatan jantung dan menurunkan kadar kolesterol. Selain itu, biji ini juga mengandung vitamin E dan flavonoid yang dapat mencegah peradangan. Biji ini mengandung tinggi serat yang baik untuk kesehatan pencernaan. Camilan ini aman untuk penderita diabetes karena kadar gulanya rendah. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa konsumsi biji matahari 30 gram/hari selama 6 bulan akan mengurangi kadar gula darah sebanyak 10%, diduga karena mengandung asam klorogenat.

 

Semua jenis kuaci memiliki gizi yang baik jadi bisa dibilang ini camilan yang sehat buat tubuh kita. Rasa kuaci itu berbeda-beda, meski rasa renyah dan gurihnya tetap terasa dalam jenis apapun. Kalian suka jenis yang mana?

Comments