Cara Memilih dan Mengolah Gambas/Oyong

CARA MENYIMPAN TEMPE AGAR AWET DAN TETAP ENAK


Image by Mochamad Arief from Pixabay 

Tempe merupakan makanan hasil fermentasi, biasanya dari kacang kedelai. Tempe merupakan bahan makanan yang populer di Indonesia karena rasanya lezat, harganya terjangkau dan kaya akan vitamin B dan mineral.

Sebaiknya tempe diolah segera setelah dibeli karena berada di kualitas paling baik. Tempe yang disimpan terlalu lama akan mengalami penurunan kualitas. Tempe sebaiknya tidak ditumpuk saat disimpan karena akan menyebabkan suhu naik dan mempercepat proses pembusukan.

Berikut beberapa tips menyimpan tempe agar awet:

Tempe yang belum ‘matang’ akan bertahan lebih lama

Tempe yang belum ‘matang’ atau fermentasinya belum berjalan baik sebaiknya tidak dimakan dulu karena rasanya kurang enak. Kedelai tampak belum menyatu dan serabut putihnya masih jarang-jarang. Dalam beberapa jam hingga beberapa hari, fermentasi akan berjalan terus hingga kedelai menyatu dan padat. Tempe seperti ini aman untuk dibeli dan menjadi pilihan jika Anda belum ingin mengolahnya di hari yang sama.

Tempe berkualitas baik dan masih segar akan lebih awet

Kualitas tempe akan baik jika dibuat dari bahan yang baik. Dan tempe berkualitas baik bisa disimpan lebih lama. Ciri-ciri tempe dengan kualitas yang baik adalah:

  • Warna tempe kuning dengan lapisan jamur berwarna putih, bukan lapisan abu-abu atau hitam. Hindari memilih tempe dengan warna kuning terlalu terang karena kemungkinan memakai pewarna.
  • Tekstur tempe keras dan padat karena butiran kedelai yang rapat. Jadi jika dipotong, butiran kedelai tidak hancur atau terlepas.
  • Tempe memiliki aroma jamur segar. Hindari tempe dengan bau sangit dan menyengat.
  • Tempe hangat dan tidak berlendir saat disentuh. Hindari tempe yang terlalu panas jika dipegang dan bungkusnya terlihat berkeringat karena itu berarti fermentasi tempe terlalu berlebihan sehingga mudah rusak.
  • Tempe tidak boleh terlalu kering karena jika disimpan di kulkas akan makin kering dan rusak.

Menyimpan tempe dalam suhu ruangan

Jika ingin menyimpan tempe dalam suhu ruangan, Anda dapat menaruhnya dalam wadah tertutup dan ditaburi garam. Garam dapat memperlambat kerja ragi dan proses fermentasi sehingga tempe menjadi lebih awet. Menyimpan tempe dalam suhu ruangan tidak boleh terlalu lama karena proses fermentasi akan berjalan terus hingga tempe membusuk. Diperkirakan tempe bertahan 1-3 hari dalam suhu ruangan, tergantung kualitas tempe.

Menyimpan tempe dalam kulkas

Tempe yang disimpan dalam kulkas bisa bertahan 2-5 hari. Udara dingin dapat memperlambat kerja ragi dan proses fermentasi sehingga membuat tempe lebih awet. Usahakan tempe tidak berair karena akan lebih cepat rusak.

Di dalam kulkas, tempe dapat disimpan dalam bungkusan plastik yang sangat rapat atau dalam wadah kedap udara. Jika Anda membeli tempe dalam bungkusan daun pisang, biarkan tempe menempel pada daun pisang lalu taruh di dalam kulkas.

Menyimpan tempe dalam chiller

Chiller adalah laci di kulkas bagian bawah, suhunya 2°C – 5 °C, lebih dingin daripada suhu kulkas (3°C – 5 °C). Bungkus tempe dengan plastic wrap dan pastikan kedap udara agar tidak ada air yang dapat membuatnya cepat busuk. Tempe bisa bertahan hingga 3 hari di dalam chiller meski mungkin ada perbedaan tekstur, rasa dan warna.

Menyimpan tempe dalam freezer

Tempe yang akan disimpan dalam freezer tidak perlu dipotong dan terbungkus dalam plastik yang rapat. Membungkus tempe dalam plastik yang rapat akan mencegah aroma tempe berubah karena tercemar oleh bau makanan lain. Tempe bisa bertahan hingga satu bulan, mungkin lebih lama tergantung kualitasnya, dalam freezer.

Tempe bisa diberi bumbu sebelum disimpan

Jika ingin digoreng biasa, Anda bisa mencuci tempe hingga bersih dan merendam potongan tempe dalam air yang sudah diberi bumbu garam dan bawang putih ulek, lalu simpan dalam wadah bersama dengan air rendaman. Garam dan bawang putih dapat mencegah bakteri muncul pada tempe dan membuat rasanya gurih. Masukkan tempe beserta wadahnya ke dalam chiller atau kulkas.

Tempe direndam dalam bahan pengawet alami

Bahan pengawet alami tempe ini tidak berbahaya untuk kesehatan, yaitu campuran air lemon dan garam. Rendam tempe dalam wadah yang berisi campuran air lemon dan garam dapur lalu simpan di dalam kulkas. Tempe dapat bertahan hingga 10 hari.

Tempe direbus sebelum disimpan

Tempe yang telah direbus dalam air mendidih bisa bertahan hingga 5 hari di dalam kulkas. Api dimatikan sebelum tempe mengambang pada permukaan air dan biarkan tempe di dalam air selama 24 jam. Setelah 24 jam, ganti air rendaman itu dengan air matang lalu simpan dalam wadah tertutup.

Kukus tempe sebelum disimpan dalam kulkas

Mengukus tempe dapat menghentikan proses fermentasi sehingga tempe tidak terus berkembang. Setelah dikukus, tempe disimpan dalam wadah kedap udara lalu disimpan dalam kulkas atau freezer.

 

Agar tekstur tempe kembali normal dan tidak keras, Anda dapat menaruh tempe dalam suhu ruangan dahulu sekitar 10-15 menit setelah dikeluarkan dari chiller atau freezer. Setelah tempe tidak keras, barulah dapat diolah sesuai selera.

Meski terdapat bermacam-macam cara menyimpan tempe agar awet, tetapi berapa lama tempe bisa bertahan tergantung pada kualitas tempe itu sendiri. Jika Anda tidak berencana memakan tempe di hari yang sama dengan Anda membelinya, maka segera simpan tempe di kulkas/chiller/freezer atau dengan cara-cara lainnya. Tempe lebih awet jika disimpan dalam keadaan segar daripada dalam keadaan sudah hampir rusak.

 

Sumber:

https://bacaterus.com/cara-menyimpan-tempe/#

https://www.kompas.com/food/read/2020/09/14/161600075/tips-pilih-tempe-kualitas-baik-perhatikan-3-faktor-ini-

Comments