Cara Memilih dan Mengolah Gambas/Oyong

SERBA-SERBI MINUMAN DARI KOTORAN HEWAN DAN MANUSIA

 Ada beberapa jenis minuman, terutama kopi, yang mengaitkan kotoran dalam proses pembuatannya. Bahan utama minuman ini bukanlah kotoran atau ludah binatang melainkan hanya melewati saluran cernanya saja.

 

Sebagai contoh, buah kopi utuh dengan kulit luar dan lapisannya itu mengalami proses fermentasi unik saat melewati saluran cerna binatang yang memakannya, yaitu usus atau mulut. Setelah dibersihkan, hanya akan tersisa biji kopinya yang tidak dicerna oleh binatang yang memakannya.

 

1.   Kopi Luwak - Indonesia

Source: TheGuardian.com
 

Luwak menyukai buah kopi sebagai camilannya dan sering terlihat di perkebunan kopi. Saat luwak memakan buah kopi, lapisan luar kopi akan terkelupas tetapi biji di dalamnya yang tidak tercerna telah melewati proses fermentasi yang unik. Biji kopi itu akan dikeluarkan sebagai kotoran setelah 24 jam dalam bentuk gumpalan seperti granola. Setelah itu, kotoran itu dibersihkan, dikeringkan, dikuliti bagian luarnya, dipilih dan dipanggang.

Rasanya sering digambarkan lebih halus dan rasa pahitnya berkurang.

 

 

2.   Kopi Ludah Monyet - India

Source: thespruceeats.com
 

Monyet Rhesus membantu proses pembuatan kopi jenis ini dan hanya ditemukan di Chikmagalur, India. Monyet Rhesus memakan buah kopi matang, manis dan berkualitas tinggi, mengunyah lalu memuntahkannya. Biji kopi itu akan dibersihkan, diproses, dikeringkan dan menghasilkan biji kopi berwarna abu-abu yang kemudian dipanggang.

 

Cara menyajikan kopi ini sama seperti kopi biasa tetapi rasanya yang unik dan tanpa rasa pahit membuatnya tidak memerlukan tambahan gula dan krimer tetapi Anda dapat menambahkan rasa coklat, vanilla, atau kacang.

 

3.   Kopi Vanila Ludah Monyet - Taiwan

Pada dasarnya, kopi jenis ini mirip dengan kopi ludah monyet di India. Monyet Batu Taiwan (Formosan macaques) dari spesies Rhesus memiliki ciri bertubuh kecil warna abu-abu sering merusak panen petani dengan memakan buah kopi, menghisapnya dan memuntahkannya.

Para petani yang merasa resah mulai mengumpulkan biji kopi sisa yang tidak dapat dicerna oleh monyet-monyet itu, mencuci, memproses,  mengeringkan dan mendapatkan biji kopi beraroma vanilla. Mereka percaya bahwa ludah monyet mengandung enzim yang bisa mengubah rasa kopi itu menjadi unik.

 

4.   Kopi Kotoran Burung Jacu - Brazil


Source: homegrounds.com

Di lahan pertanian Henrique Sloper Camocim, Brazil, burung jacu, sejenis kalkun Amazon, suka memakan buah kopi Arabica. Burung jacu ternyata dapat memilih buah kopi terbaik untuk dicerna dan sisanya akan keluar berupa kotoran. Kotoran itu akan dibersihkan lalu diproses menjadi biji kopi.

Rasa kopinya seperti kacang dan sedikit manis yang mengingatkan kita akan kopi yang diolah dengan madu lalu dicampur roti, sirup, susu coklat dan adas manis.

 

5.   Kopi Kotoran Gajah - Thailand


Source: dailymail.co.uk

Gajah di Ban Taklang, Surin, Thailand akan memakan buah kopi Arabica Thailand yang dicampur dalam makanannya seperti pisang, nasi dan sebagainya dengan gizi berimbang. Sebanyak 18 kilogram buah kopi akan menghasilkan 1 kilogram biji kopi saja. Kotoran gajah akan dikumpulkan, dibersihkan, dijemur, lalu dipilih biji kopi yang besar. Kopi ini diberi merek Black Ivory Coffee dan merupakan kopi termahal di dunia saat ini.

Anda akan menemukan beragam rasa seperti rasa gandum, coklat, bunga, ceri, tembakau, kulit, bahkan rumput di dalam kopi ini, tetapi uniknya, tanpa rasa pahit sedikit pun.

 

6.   Kopi Kotoran Kalelawar – Costa Rica


Source: sprudge.com

Dengan mulut mungilnya, kalelawar Artibeus jamaicensis yang tinggal di hutan sekitar Coffea Diversa Coffee Garden di Brunca, Costa Rica, memakan buah kopi yang masih di pohon. Kalelawar ini mengunyah kulit luar dan menjilati gula dalam daging buahnya. Sisa bagian buah kopi itu akan dibiarkan kering di pohon selama mungkin, lalu akan dipanen

Kopi yang dihasilkan rasanya unik seperti campuran buah dan bunga yang manis dengan sedikit rasa asam.

 

7.   Ttongsul – Korea Selatan


Source: steadyhealth.com

Ttongsul adalah minuman tradisonal Korea Selatan yang dibuat dari nasi dan kotoran anak kecil yang difermentasi dengan tingkat alkohol hanya 9%. Meskipun mengandung alkohol, minuman ini digunakan sebagai obat bukan dikonsumsi sebagai minuman beralkohol pada umumnya. Ttongsul dipercaya dapat membantu mengobati memar, luka sobek, epilepsi dan untuk kesehatan tulang. Saat ini ttongsul jarang diproduksi sehingga sulit ditemukan.

 

8.   Un Kono Kuro - Jepang

Source: forums.soompi.com

Un berasal dari kata dalam bahasa Jepang Unko  artinya kotoran. Bir khas Negeri Sakura ini dibuat dari campuran biji kopi dalam kotoran gajah di Thailand’s Golden Triangle Elephant Foundation. Un Kono Kuro diproduksi oleh SanktGalen Brewery, produsen minuman beralkohol dari Kanagawa, Jepang, dan sangat laris di pasaran, terjual hanya dalam hitungan menit. Baunya seperti biji kopi panggang, rasanya sedikit pahit dan manis serta meninggalkan sensasi hangat di tubuh.

 

9.   Teh Hijau Kotoran Panda – China


Source: breweddaily.com

Seorang dosen Universitas Sinchuan, China, bernama An Yashi membuat teh hijau termahal di dunia. Kotoran panda digunakan sebagai pupuk tanaman teh hijau ini. Fungsi saluran cerna panda hanya mampu mencerna 30% dari makanan yang dikonsumsi. Hal ini menyebabkan kotoran panda kaya akan serat, vitamin dan mineral dari makanan utama panda yaitu bambu. Setelah diperiksa, vitamin dan mineral tersebut merupakan antioksidan yang dapat mencegah kanker dan ternyata meningkatkan efek anti kanker dari teh hijau.


Apakah Anda pernah mencoba salah satu dari minuman-minuman tersebut? Harganya memang cukup mahal tetapi keunikannya membuatnya berharga. Saya masih penasaran bagaimana rasanya, sayangnya saya tidak minum kopi.

Penulis: Josephine O.

Comments